Adanya janin ketika menjalani pemeriksaan kehamilan dengan USG menjadi acuan bahwa Bunda sedang hamil. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan kehamilan tidak terjadi padahal hasil test pack menunjukkan tanda positif. Lantas, apa penyebabnya? Cari tahu jawabannya pada artikel Medikacare berikut.
Tes kehamilan yang dilakukan menggunakan test pack bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon hCG (human chorionic gonadotropin) di dalam urine. Pada awal kehamilan, sel-sel baru yang menjadi bagian dari plasenta akan terbentuk dan mulai memproduksi hormon hCG. Hormon inilah yang membantu tubuh ibu hamil untuk menjaga kehamilannya.
Oleh karena itu, hasil test pack yang positif menunjukkan jika alat tes kehamilan ini mendeteksi keberadaan hormon hCG di dalam urine. Akan tetapi, keberadaan hormon hCG tidak selalu menandakan seorang wanita hamil. Ada beberapa kondisi ketika test pack memberikan hasil positif palsu.
Penyebab Hasil Test Pack Positif Namun Tidak Hamil
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab hasil test pack positif tetapi tidak hamil:1. Pemeriksaan Kehamilan Terlalu Awal
Setiap calon orang tua pasti merasa bahagia ketika melihat dua garis saat melakukan pemeriksaan kehamilan menggunakan test pack. Kegembiraan ini kemudian berlanjut untuk melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Sayangnya ketika pemeriksaan, ternyata tidak ada janin dan dikatakan tidak hamil.Salah satu hal yang menjadi penyebab janin tidak terlihat saat melakukan USG adalah pemeriksaan dilakukan saat kehamilan berusia masih sangat muda. Pemeriksaan USG akan menunjukkan hasil yang lebih jelas sekitar minggu ke-6 kehamilan. Pada usia tersebut, USG memiliki tujuan sebagai berikut:
A. Memastikan kehamilan
B. Menentukan usia kehamilan dan hari perkiraan lahir
C. Mengecek detak jantung janin
D. Mendeteksi kemungkinan perkembangan abnormal
E. Mendiagnosa keguguran
F. Mendeteksi kemungkinan kehamilan kembar
2. Keguguran
Keguguran bisa menjadi hal lain penyebab tidak terjadinya kehamilan. Meski test pack menunjukkan hasil positif, kemungkinan beberapa wanita telah mengalami perdarahan sebelum memeriksakan dirinya ke dokter.Test pack masih akan menunjukkan hasil positif selama 3 minggu setelah keguguran. Kondisi ini akan berlangsung secara terus-menerus hingga hormon di dalam tubuh kembali stabil.
3. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik juga bisa menjadi penyebab tidak adanya kehamilan meski hasil test pack positif. Kehamilan ektopik adalah kondisi ketika kehamilan berkembang di luar rahim. Lokasi di luar rahim ini bisa terjadi di tuba falopi (indung telur), serviks (leher rahim), serta rongga perut.Pada kehamilan ektopik, sebenarnya janin bisa berkembang dengan baik. Akan tetapi, ruang untuk janin berkembang tidak sesuai atau terlalu sempit. Tidak seperti kehamilan pada umumnya, kehamilan ektopik tidak mendukung perkembangan kehamilan karena berisiko membahayakan kondisi sang ibu.
4. Kondisi Medis Tertentu
Selain beberapa hal di atas, ada kondisi medis yang dapat menyebabkan kadar hormon hCG seorang wanita meningkat bahkan saat mereka tidak hamil. Beberapa kondisi medis tersebut di antaranya:A. Gangguan yang memengaruhi kadar hormon dan kelenjar pituitari
B. Kanker ovarium, kanker hari, kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker perut
C. HCG phantom, yakni kondisi ketika antibodi mengganggu alat tes kehamilan
D. Kista ovarium
E. Infeksi saluran kemih
Setelah mengetahui bahwa hasil USG menunjukkan tidak hamil namun hasil test pack positif Bunda harus memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, setiap penyebab memerlukan penanganan yang berbeda-beda.
Dokter akan menanyakan beberapa gejala yang mungkin Bunda rasakan. Selain itu, dokter bisa melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan perut, tes darah, dan memeriksa hormon. Bahkan, dokter juga bisa kembali melakukan USG.
Dengan berbagai pemeriksaan yang dilakukan, dokter akan menganalisa penyebab hasil test pack positif tetapi tidak hamil. Bunda juga mungkin akan diminta untuk melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan diagnosa.
.jpg)
.jpg)